Musim gugur mungkin adalah waktu yang paling indah dalam setahun, tetapi sering kali terasa seperti yang terpendek. Meskipun Anda tidak dapat menghentikan perubahan musim, Anda dapat menyimpannya sepanjang tahun dengan mengeringkan, menekan, atau menyegel beberapa daun musim gugur sebelum musim dingin tiba.
Langkah
Metode 1 dari 6: Daun Decoupaging
Langkah 1. Pilih daun yang cerah
Panen daun yang baru jatuh yang berwarna cerah dan cukup kenyal. Daunnya bisa agak kering, tetapi tidak boleh terlalu kering sehingga rapuh atau menggelembung di ujungnya. Hindari daun dengan robekan atau bintik busuk.
Daun Anda akan kehilangan beberapa warna saat Anda mengeringkannya, jadi semakin cerah daun Anda saat Anda memilihnya, semakin tidak terlihat hilangnya warna ini saat Anda selesai
Langkah 2. Lapisi kedua sisi setiap daun dengan decoupage
Decoupage adalah zat putih lengket yang berubah menjadi bening saat mengering. Anda dapat menemukannya di toko kerajinan lokal Anda. Gunakan sikat busa untuk mengoleskan lapisan decoupage dengan hati-hati ke satu sisi setiap daun. Atur agar kering di selembar koran.
- Dalam kebanyakan kasus, Anda harus menerapkan decoupage ke daun pada hari yang sama saat Anda mengumpulkannya. Jika Anda menunggu terlalu lama, daunnya akan mengering, menjadi coklat dan rapuh.
- Namun, jika daunnya sangat lembab, atau jika Anda memetiknya langsung dari pohonnya alih-alih menunggunya jatuh, Anda dapat mengeringkannya sedikit dengan menekannya di antara halaman-halaman buku yang berat selama beberapa hari.
Langkah 3. Biarkan decoupage benar-benar kering
Ini akan menjadi bening dan tidak akan lengket lagi.
Langkah 4. Ulangi di sisi yang lain
Balikkan daun dan aplikasikan decoupage ke sisi lainnya. Saat sisi kedua kering, daun siap digunakan. Metode ini mempertahankan warna dan bentuk daun untuk waktu yang lama.
Metode 2 dari 6: Melapisi Daun Dengan Lilin Parafin
Langkah 1. Pilih daun segar
Mulailah dengan daun yang cerah, dan baru jatuh. Melapisi daun dengan lilin parafin akan mempertahankannya pada puncak warna cemerlangnya. Keringkan dengan handuk kertas sebelum Anda mulai.
Langkah 2. Lelehkan lilin parafin dalam panci sekali pakai
Anda dapat membeli sekotak 16 ons (453 g) lilin parafin di toko kerajinan atau toko kelontong setempat. Lelehkan dalam panci kue sekali pakai dengan memanaskan panci di atas kompor dengan api kecil.
- Untuk membuat lilin parafin meleleh lebih cepat, iris menjadi potongan tebal dan sebarkan secara merata di sepanjang bagian bawah panci sekali pakai.
- Jika Anda tidak menggunakan panci sekali pakai, gunakan loyang kue yang tidak akan Anda gunakan lagi untuk memasak. Lilin dapat merusak panci, jadi sebaiknya Anda tidak menggunakan panci yang sering Anda gunakan untuk memasak dan memanggang.
Langkah 3. Keluarkan lilin yang meleleh dari kompor
Berhati-hatilah, karena lilin yang meleleh sangat panas. Pindahkan dengan hati-hati dari kompor ke meja kerja Anda. Perhatikan baik-baik untuk memastikan tidak terjatuh, terutama jika Anda memiliki hewan peliharaan atau anak kecil.
Langkah 4. Celupkan setiap daun ke dalam lelehan lilin
Pegang daun di ujung batang dan celupkan ke dalam lilin cair beberapa kali. Pastikan kedua sisi daun dilapisi lilin. Hindari jari Anda terlalu dekat dengan lilin. Ulangi dengan daun yang tersisa.
Langkah 5. Letakkan daun hingga kering
Letakkan setiap daun yang dilapisi lilin di atas kertas lilin sampai lilin mengeras. Biarkan daun mengering di area bebas angin selama beberapa jam. Setelah kering, kertas lilin akan terangkat dengan mudah. Metode ini mempertahankan bentuk dan warna daun untuk waktu yang lama.
Agar lebih aman, lapisi konter dengan kertas koran sebelum melapisinya dengan kertas lilin. Lapisan ganda meminimalkan risiko tetesan lilin di atas meja. Jika mereka sampai di meja, tetesan lilin bisa sangat sulit untuk dikikis
Metode 3 dari 6: Menggunakan Pemandian Gliserin
Langkah 1. Pilih daun segar atau cabang kecil dengan daun menempel
Jika Anda ingin mengawetkan seluruh cabang daun gugur, metode pengawetan ini lebih mudah digunakan daripada lilin. Pilih cabang dengan daun yang semarak dan melekat kuat.
- Cara ini akan membuat warna lebih hidup. Kuning menjadi lebih intens, dan merah dan oranye menjadi warna kemerahan yang cerah.
- Carilah tangkai yang jatuh dari pohon dengan sendirinya alih-alih mematahkannya sendiri dari pohon. Menghapus cabang dari pohon dapat merusaknya.
- Jangan memilih cabang yang memiliki daun yang sakit atau yang telah mengalami embun beku. Metode ini tidak bekerja pada daun yang telah melewati embun beku.
Langkah 2. Buka ujung setiap cabang
Pukul ujung setiap cabang dengan palu untuk membelahnya, memperlihatkan bagian kayu yang hidup. Ini mengekspos kayu hidup cabang sehingga dapat menyerap larutan gliserin dengan baik. Jika tidak, solusinya tidak akan dapat mencapai daun.
Jika Anda hanya mengawetkan daun satu per satu, Anda dapat melewati langkah ini
Langkah 3. Campurkan larutan gliserin
Anda dapat menemukan gliserin sayuran di toko kerajinan atau toko kelontong setempat. Untuk membuat larutan, tambahkan 17 ons (530 ml) gliserin nabati cair ke dalam setengah galon (2 liter) air dalam ember atau vas besar.
- Gliserin adalah produk alami yang berasal dari sayuran, menjadikannya pilihan yang cukup organik untuk mengawetkan daun Anda.
- Jika Anda ingin mengawetkan cabang kayu yang besar, campurkan empat hingga lima tetes sabun cuci piring cair yang lembut. Sabun cuci piring bertindak sebagai surfaktan, memecah tegangan permukaan gliserin sehingga molekul dapat menembus kayu dengan lebih mudah. Untuk hasil terbaik, gunakan sabun cuci piring ringan tanpa pewarna atau pewangi tambahan. Anda juga bisa menggunakan surfaktan cair, yang tersedia di sebagian besar toko berkebun.
Langkah 4. Berdirikan cabang dalam larutan selama tiga sampai lima hari
Biarkan cabang dan daun menyerap gliserin setidaknya selama tiga hingga lima hari. Simpan ember di tempat yang teduh selama proses penyerapan.
Jika Anda akan mengawetkan daun satu per satu, Anda harus menimbangnya agar tetap terendam. Tuang larutan ke dalam wajan datar, masukkan daun ke dalam larutan, dan tutup dengan piring atau tutup untuk menahannya
Langkah 5. Hapus cabang dan daun dari larutan
Warnanya akan terlihat lebih cerah, dan daunnya akan terasa kenyal. Anda dapat menggunakan seluruh cabang yang diawetkan dalam kerajinan Anda atau Anda dapat mencabut daunnya dan menggunakannya secara terpisah.
Metode 4 dari 6: Mengeringkan Daun dalam Microwave
Langkah 1. Letakkan daun segar di antara tisu
Ini adalah cara yang bagus untuk mengeringkan daun untuk kerajinan, tetapi beberapa warna akan memudar. Tempatkan daun segar di atas dua handuk kertas. Tutupi mereka dengan satu lapis handuk kertas.
- Gunakan daun yang baru jatuh yang masih segar dan lentur. Hindari daun yang menggulung di ujungnya atau yang memiliki robekan atau bintik-bintik busuk.
- Untuk hasil terbaik, sisakan sedikit ruang di antara setiap daun agar tidak saling menempel saat mengering.
Langkah 2. Microwave daun untuk mengeringkannya
Masukkan daun ke dalam microwave dan panaskan selama 30 detik. Setelah itu, lanjutkan microwave daun dalam interval 5 detik.
- Daun musim gugur umumnya perlu di-microwave 30 hingga 180 detik sebelum cukup kering.
- Berhati-hatilah saat microwave daun. Jika dimasak terlalu lama, daun justru bisa terbakar.
- Daun yang tampak hangus sudah terlalu lama di-microwave. Daun yang menggulung di ujungnya setelah dikeluarkan dari microwave belum cukup lama di-microwave.
Langkah 3. Diamkan daunnya semalaman
Simpan daun di tempat yang teduh dan bebas angin. Biarkan mereka di sana semalaman, minimal, atau maksimal dua hari. Jika Anda melihat perubahan warna, daun harus segera ditutup.
Langkah 4. Tutup daun dengan semprotan kerajinan
Semprotkan kedua sisi setiap daun dengan semprotan kerajinan akrilik bening untuk mempertahankan warna yang tersisa. Biarkan daun mengering sebelum digunakan sebagai hiasan atau kerajinan.
Metode 5 dari 6: Mengeringkan Daun Dengan Buku
Langkah 1. Tempatkan daun di antara dua lembar kertas
Pengawetan ini mengeringkan daun, tetapi tidak mempertahankan warnanya. Letakkan dedaunan musim gugur Anda di antara dua lembar kertas putih tebal yang bersih.
- Gunakan kertas yang setidaknya seberat kertas ketik, daripada yang tipis seperti kertas kalkir. Jika tidak, daunnya bisa berdarah dan menimbulkan noda.
- Letakkan daun dalam satu lapisan. Jangan menumpuk atau menumpuk daun karena hal itu akan menyebabkan daun saling menempel.
- Pilih daun yang dalam kondisi baik. Mereka harus baru saja jatuh dan lembab. Ujungnya tidak boleh dikeringkan atau dibalik.
Langkah 2. Letakkan buku tebal di atas kertas
Sebuah buku besar dan berat harus bekerja. Untuk mengurangi risiko menodai buku atau benda lain yang menekan, serta permukaan kerja, letakkan lembaran kertas isap atau handuk kertas di antara kertas pengetikan dan buku. Ini akan membantu menyerap kelembapan dari daun.
Langkah 3. Alternatif menekan dengan buku:
Tekan daun langsung di dalam buku. Gunakan buku lama yang Anda tidak keberatan diwarnai untuk berjaga-jaga jika daunnya merusak halaman. Cukup selipkan daun-daun itu ke halaman-halaman buku. Biarkan setidaknya 20 halaman di antara daun untuk hasil terbaik.
- Direktori telepon bekerja dengan sangat baik, jika Anda memilikinya.
- Letakkan beban di atas buku. Pengepresan membantu menekan kelembapan serta menjaga daun tetap rata. Ini bisa berupa buku lain, batu bata, atau benda apa pun dengan bobot tertentu.
Langkah 4. Periksa kemajuan Anda setelah satu minggu
Mereka harus dikeringkan; jika masih lentur, tekan selama beberapa hari lagi.
Metode 6 dari 6: Menekan Daun dengan Kertas Lilin
Langkah 1. Pilih daun segar
Mulailah dengan daun yang lembap, cerah, dan baru berguguran. Menekan daun dengan lilin akan mempertahankannya pada puncak warna cemerlangnya.
Langkah 2. Keringkan daunnya
Tempatkan daun dalam satu lapisan di antara dua handuk kertas untuk mengeringkannya jika basah. Pastikan mereka tidak tumpang tindih, karena ini akan menyebabkan daun saling menempel. Gunakan setrika dengan suhu sedang untuk menyetrika setiap sisinya. Setrika setiap sisi selama tiga hingga lima menit untuk menyerap kelembapan ekstra.
- Mengeringkan daun terlebih dahulu akan memungkinkan mereka mempertahankan warna dan kualitasnya setelah disegel ke dalam kertas lilin.
- Jangan gunakan pengaturan uap pada setrika Anda, karena uap akan membuat daun tetap lembab. Hanya gunakan pengaturan kering.
- Rasakan daunnya setelah disetrika selama 3 hingga 5 menit. Jika daun tidak terasa kering, setrika kedua sisinya selama beberapa menit lagi.
Langkah 3. Tempatkan daun di antara dua lembar kertas lilin
Tidak masalah sisi kertas lilin mana yang menghadap daun, karena kedua sisinya dilapisi lilin. Atur daun kering dalam satu lapisan di antara lembaran kertas lilin. Sisakan sedikit ruang di sekitar setiap daun. Kertas lilin harus dapat menempel pada dirinya sendiri.
Langkah 4. Jepit kertas lilin di antara dua lembar kertas pengetikan
Anda juga bisa menggunakan bahan paper bag warna coklat atau kertas tebal lainnya. Pastikan semua kertas lilin tertutup kertas biasa, agar setrika tidak menempel pada lilin. Pastikan bahwa daun tetap terpisah dan dalam satu lapisan.
Langkah 5. Tutup kertas lilin dengan setrika Anda
Dengan setrika pada pengaturan panas sedang, setrika kedua sisi kertas untuk menutup lilin bersama-sama. Jaga agar setrika terus bergerak agar lilin tidak terbakar. Panaskan sisi pertama selama tiga menit, lalu balik kertas, lilin dan daun dengan hati-hati dan ulangi di sisi lainnya.
- Jangan gunakan pengaturan uap pada setrika Anda; hanya menggunakan pengaturan kering.
- Tangani kertas panas dengan hati-hati. Jika kulit Anda sensitif, Anda mungkin ingin memakai sarung tangan untuk melindungi tangan Anda.
Langkah 6. Biarkan lilin dingin
Lilin akan sedikit meleleh di sekitar daun, dan saat dingin akan menempel pada mereka. Tunggu sampai lilin dingin sebelum menanganinya.
Langkah 7. Potong di sekitar daun
Setelah semuanya menjadi dingin saat disentuh, lepaskan lembaran kertas dari kertas lilin. Potong dengan hati-hati setiap daun menggunakan gunting atau pisau kerajinan yang tajam.
- Sisakan batas kecil kertas lilin di sekitar tepi setiap daun agar daun tetap tertutup rapat di antara lapisan kertas lilin.
- Anda juga bisa mencoba mengupas kertas lilin dari daunnya alih-alih memotongnya. Lapisan lilin harus tetap berada di daun, dan mungkin cukup untuk menjaga daun tetap awet.