Jika Anda tinggal di tempat yang legal untuk menanam ganja, Anda dapat memperluas tanaman Anda dengan menanam klon. Menanam klon tanaman ganja adalah proses sederhana yang hanya membutuhkan beberapa langkah. Pilih pot bersih dengan tanah baru dan sediakan lingkungan yang hangat dan lembab dengan cahaya lemah untuk memastikan klon berkembang.
Langkah
Bagian 1 dari 3: Memastikan Lingkungan yang Sehat
Langkah 1. Karantina klon selama 3-5 hari
Jika Anda mendapatkan tanaman hasil kloning dari sumber luar, pastikan untuk mengkarantina mereka sebelum menanamnya. Tempatkan mereka di ruangan yang terpisah dari sisa tanaman Anda selama 3-5 hari. Selama waktu ini, periksa tanaman untuk jamur atau hama yang dapat menyebar ke tanaman Anda yang lain.
- Daun bengkok, melepuh, dan tampak basah merupakan indikasi tungau lebar atau tungau coklat muda.
- Bintik kecil atau bekas gigitan pada daun merupakan tanda adanya tungau laba-laba.
- Bintik-bintik kuning pada daun menunjukkan jamur yang disebut septoria daun.
- Bintik-bintik putih, bercak-bercak kabur, atau daun yang tampak seperti tepung adalah tanda-tanda embun tepung putih.
Langkah 2. Celupkan klon yang terinfeksi ke dalam produk pengendalian hama daun atau jamur
Untungnya, baik hama maupun jamur dapat diobati dengan metode yang sama. Dapatkan produk pengendalian hama atau jamur daun dari toko kebun atau toko perlengkapan ganja. Tuang cairan ke dalam wadah yang cukup besar untuk menampung klon. Celupkan masing-masing klon ke dalam larutan, lalu biarkan benar-benar kering sebelum ditanam.
- Pastikan untuk memakai sarung tangan untuk menghindari produk di tangan Anda. Jika kulit Anda terkena cairan, segera cuci dengan air hangat dan sabun.
- Anda juga perlu menghindari kontak dengan mata Anda.
Langkah 3. Mulailah dengan pot baru atau bersih dengan lubang drainase
Pot harus memiliki lubang drainase agar tanah tidak tergenang air. Untuk menghindari kontaminasi, sebaiknya gunakan pot baru atau sterilkan pot bekas sebelum menanam klon di dalamnya. Semprotkan atau celupkan pot bekas ke dalam pemutih atau hidrogen peroksida untuk menghilangkan sisa residu biologis dari tanaman sebelumnya. Biarkan pot benar-benar kering sebelum digunakan.
Yang terbaik adalah memindahkan klon ke dalam pot kecil atau sedang, daripada yang besar, untuk memastikan nutrisi di tanah tidak terkuras dan terbuang selama penyiraman
Langkah 4. Gunakan tanah baru dengan kadar nitrogen tinggi dan pH 6
Pilih tanah organik dengan beragam bahan. Tanah harus mengandung kadar nitrogen tinggi untuk klon, berbeda dengan tanah dengan kadar fosfor tinggi untuk tanaman berbunga. Pastikan pH tanah yang Anda pilih untuk digunakan benar sekitar 6 untuk hasil terbaik.
Penting untuk membeli tanah baru, daripada menggunakan kembali tanah, untuk memastikan bahwa klon tidak terkontaminasi hama atau jamur dari tanaman lain
Bagian 2 dari 3: Transplantasi Klon
Langkah 1. Tanam klon saat akarnya panjangnya 3 inci (7,6 cm)
Meskipun beberapa penanam memilih untuk menanam klon mereka setelah akar mencapai panjang 1 inci (2,5 cm), yang terbaik adalah menunggu sampai akar 3 inci (7,6 cm) atau lebih lama untuk mengurangi kemungkinan kejutan transplantasi.
Langkah 2. Isi pot hampir ke atas dengan tanah yang dipadatkan ringan
Sisakan setidaknya 2,5 cm ruang antara tanah dan bagian atas pot untuk memberi ruang bagi air untuk mengendap sebelum diserap. Gunakan bagian bawah pot lain untuk memadatkan tanah dengan ringan, tetapi jangan terlalu padat atau akarnya akan sulit menyebar.
Langkah 3. Buat lubang di tanah dan masukkan klon ke dalamnya dengan hati-hati
Jangan memaksakan stek ke dalam tanah atau media tanam. Sebagai gantinya, gunakan ujung pensil untuk membuat lubang di tanah, lalu masukkan potongan dengan hati-hati ke dalam lubang. Gunakan ujung jari Anda untuk mengisi lubang dan menutupi akar dengan tanah.
Jika klon Anda ditanam di rockwool, gali ruang di pot yang cukup besar untuk rockwool. Kemudian, letakkan rockwool dan kloning di dalam pot dan tutupi rockwool dengan tanah
Langkah 4. Siram dan semprotkan klon segera setelah tanam
Gunakan hanya air suling untuk tanaman ganja, karena mineral, natrium, dan klorin dalam air keran dapat merusak tanaman Anda. Segera setelah Anda mendapatkan klon di dalam pot, sirami tanah sampai mengalir melalui lubang drainase di bagian bawah pot. Kemudian, gunakan mister atau botol semprot untuk sedikit mengaburkan daun dan batang setiap tanaman.
Bagian 3 dari 3: Merawat Klon
Langkah 1. Berikan 18 jam cahaya lemah per hari
Cahaya yang kuat dan terang tidak diperlukan untuk klon. Gunakan lampu yang lebih lemah, seperti lampu fluorescent kompak (CFL), daripada bola lampu high-intensity discharge (HID). Tempatkan umbi 8 inci (20 cm) di atas tanaman kloning. Atur waktu pada lampu Anda sehingga klon menerima 18 jam cahaya dan 6 jam kegelapan di setiap periode 24 jam.
Langkah 2. Pastikan suhu antara 72 dan 77 °F (22 dan 25 °C)
Klon membutuhkan lingkungan yang hangat untuk berkembang. Mereka paling cocok dengan suhu antara 72 dan 77 °F (22 dan 25 °C), jadi gunakan pemanas atau sistem pendingin di ruang tumbuh Anda jika perlu. Lakukan yang terbaik untuk menjaga suhu sekonsisten mungkin, karena fluktuasi suhu dapat melemahkan tanaman Anda.
Langkah 3. Jaga agar tanah tetap lembab secara konsisten
Periksa tanah setiap hari untuk melihat apakah tanaman Anda membutuhkan air. Tanah harus lembab, tetapi tidak jenuh. Lebih baik menyirami tanaman dalam jumlah kecil lebih sering daripada jumlah besar lebih jarang. Anda juga bisa menggunakan mister atau botol semprot untuk menjaga kelembapan daun.
Langkah 4. Berikan sedikit atau tidak ada angin sepoi-sepoi untuk tanaman kloning
Penting untuk memeriksa sistem ventilasi Anda sebelum menanam klon dan menyesuaikannya seperlunya. Karena tanaman hasil kloning masih muda dan lemah, terlalu banyak angin akan mengeringkan klon Anda. Pastikan tidak ada angin sepoi-sepoi di ruang tempat tanaman kloning berada.
Langkah 5. Perlakukan klon sebagai orang dewasa setelah 6-8 minggu
Setelah 6-8 minggu, klon dianggap tanaman ganja dewasa. Jika akarnya tumbuh ke dasar pot, Anda bisa memindahkannya ke pot yang lebih besar. Berikan jumlah cahaya, pupuk, sirkulasi udara, dan air yang sama seperti yang Anda lakukan untuk tanaman dewasa lainnya sehingga mereka dapat matang dan berbunga.